Pengalaman pembelajaran yang saya alami ketika saya melaksanakan pembelajaran mengonstruksi teks ceramah dengan pendekatan Project Based Learning secara daring atau online yaitu saya merasa memiliki tantangan yang luar biasa karena di situ saya mengajak anak-anak mengikuti pembelajaran dengan langkah kegiatan berdiskusi untuk menghasilkan sebuah proyek yaitu proyek menghasilkan teks ceramah. Kalau dalam pembelajaran normal atau luar jaringan, kegiatan berdiskusi untuk menghasilkan sebuah teks ceramah memang mudah dilaksanakan dan guru bisa sering mengontrol sejauh mana proses siswa dalam mengonstruksi teks ceramah, guru bisa memberi masukan kepada peseta didik yang mengalami kesulitan belajar, guru bisa melayani apa yang dibutuhkan peserta didik terutama peserta didik yang kelihatan pasif atau kurang antusias melaksanakan diskusi. Sedangkan pada pembelajaran luring atau online ini guru kurang bisa menjangkau atau menemukan siswa-siswa yang mengalami kesulitan saat berdiskusi karena diskusi dilakukan menggunakan aplikasi WA grup.
Walaupun demikian guru tetap bersemangat dan berusaha mengajak semua muridnya untuk aktif berdiskusi melalui grup WA misalnya dengan cara menulis chatt di WA yang isinya imbauan, ajakan, bahkan pertanyaan terhadap siswa tertentu yang belum pernah berkomentar atau mengemukakan pendapat berkaitan tugasnya di diskusi kelompok menggunakan WA grup. Dengan menggunakan cara seperti itu, siswa yang dipanggil namanya atau diberi pertanyaan terkait tugasnya di forum diskusi akan termotivasi dan semangat berusaha mengetikkan komentarnya di ayar HP.
Selain menggunakan aplikasi WhatsApp, guru di dalam proses pembelajaran daring di sini juga menggunakan platform inovasi belajar yang direkomendasikan oleh pihak sekolah yaitu Google Classroom. Platform Google Classroom di sini digunakan saat guru melakukan kegiatan awal atau pendahuluan pembelajaran dan kegiatan akhir. Di bagian pendahuluan, platform ini digunakan untuk mengecek kehadiran siswa, menanyakan kondisi kesehatan siswa, menyampaikan kompetensi dasar, tujuan, manfaat pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan siswa. Lalu pada bagian penutup, Google Classroom digunakan guru sebagai sarana pengumpulan tugas hasil proyek kelompok dan pengumpulan tugas individu.
Dengan demikian pembelajaran mengonstruksi teks ceramah dengan pendekatan Project Based Learning yang dilakukan secara daring dapat terlaksana dengan hasil yang baik setelah diterapkan dengan menggunkan platform WhatsApp dan Google Classroom.
Oleh Heny Hidayati,S.Pd.
Guru Bahasa Indonesia, SMKN 1 Tengaran, Kab. Semarang