(XSata, Oktober 2025). Langit yang cerah dan udara segar mewarnai upacara peringatan hari Sumpah Pemuda ke 97 di halaman SMK Negeri Tengaran. Seluruh siswa mengikuti pelaksanaan upacara dengan khidmat dan tertib. Bertugas pada hari itu adalah tim paski dan drumband Xsata. Bertindak selaku pembina upacara adalah ibu Dr. Farida Fahmalatif, S.Pd, M.Pd. Setelah semua siswa siap, rangkaian upacara satu per satu dilaksanakan. Diantaranya pengibaran bendera merah putih, pembacaan Pancasila, UUD 1945, dan yang terasa berbeda dan spesial adalah dibacakannya ikrar sumpah pemuda yang diikuti oleh seluruh peserta upacara. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia, adalah ikrar yang diucapkan seluruh pemuda dan pemudi Xsata ,dan semesta yang menjadi saksi.
Setelah berikrar sumpah pemuda, pembina upacara membacakan pidato menteri pemuda dan olahraga, bapak Erick Thohir. Isi pidato tersebut diantaranya adalah gambaran pemuda di tahun 1928 yang tidak banyak bicara, berani dan bersumpah serta menepatinya dengan darah dan nyawa. Namun hari ini tugas kita berbeda, tidak lagi mengangkat bambu runcing, tetapi mengangkat ilmu, kerja keras dan kejujuran. Namun semangatnya tetap sama : Indonesia harus berdiri tegak. Indonesia tidak boleh kalah. Saat ini kita hidup di zaman yang berat, dunia bergerak cepat. Namun kita tidak boleh takut karena kita harus percaya, di setiap kampung, di setiap kota, masih ada anak muda Indonesia yang jujur, tangguh dan berani. Itulah kekuatan bangsa kita, kita butuh pemuda yang patriotik, gigih dan empati yang mencintai tanah air dengan tindakan nyata, yang tetap berdiri ketika badai datang. Beliau juga mengutip pernyataan bapak presiden yaitu jangan takut bermimpi besar, jangan takut gagal, kalian bukan pelengkap sejarah, kalian adalah penentu sejarah berikutnya.
Kutipan ‘kalian bukan pelengkap sejarah, kalian adalah penentu sejarah berikutnya’, menjadi penekanan ibu kepala sekolah ketika memberikan amanatnya. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena kata – kata pelengkap sejarah memiliki makna yang kurang elok, sehingga seluruh pemuda dan pemudi SMK Negeri Tengaran pada khususnya hendaknya tidak melakukan hal – hal yang kurang berguna agar bukan sekedar menjadi pelengkap sejarah. Harapan besar terpatri di pundak mereka untuk menjadi penentu sejarah berikutnya. Rangkaian upacara selanjutnya adalah menyanyikan lagu nasional Bangun Pemudi Pemuda dan Maju Tak Gentar dan diakhiri dengan doa.
Masih di hari yang sama, seusai upacara diselenggarakan pentas seni yang bertajuk ‘Bulan Bahasa Berintegritas dan Sumpah Pemuda’. SMK Negeri Tengaran sebagai sekolah berintegritas bertekad untuk menanamkan 9 nilai integritas di antaranya adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, bertanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil. Sebagai perwujudan nilai – nilai tersebut, maka bulan bahasa di tahun 2025 ini tidak hanya sekedar perayaan bulan bahasa, akan tetapi bulan bahasa yang berintegritas.
Di atas panggung sederhana namun sarat makna, siswa siswi kelas X dan XI menampilkan berbagai pertunjukan yang memasukkan unsur bahasa dan sastra membangun integritas. Diantaranya adalah story telling dalam bahasa Indonesia dan Inggris, drama, pidato bahasa Jawa, Inggris dan Indonesia, penampilan MC bahasa Indonesia, Inggris dan Jawa. Acara diawali dengan upacara pembukaan oleh beliau ibu kepala sekolah, Dr. Farida Fahmalatif, S.Pd, M.Pd. Dalam sambutannya beliau menyampaikan tujuan dari diadakannya peringatan bulan bahasa bukanlah sekedar penampilan seni akan tetapi esensinya adalah bagaimana seluruh siswa Xsata bisa menerapkan seluruh nilai – nilai integritas dalam semua sisi kehidupan mereka. Semoga anak – anak Xsata bisa menjadi generasi yang unggul dan berintegritas.
Ditulis oleh : Ninik Dwi Royani